Ditulis Oleh: Suwadi Tristiyawan
“… Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.”
(Q.S. Hud ayat 88)
Azan zuhur berkumandang dari Masjid AlIkhlas. Latif bergegas mengayuh sepeda menuju masjid. Selepas salat berjemaah, Latif segera pulang ke rumah.
“Asalamualaikum …” teriak Latif di depan pintu.
“Waalaikumsalam,” jawab Emak dari dalam rumah.
“Kuenya sudah diberikan ke Bu Suci, Nak?” tanya Emak kepada Latif.
“Sudah, Mak,” jawab Latif sambil menyerahkan uang kepada Emak
“Terima kasih, Nak,” kata Emak.
“Minggu depan sudah mulai sekolah. Sepatu Latif sudah rusak, tapi Emak belum punya uang untuk membeli sepatu baru,” kata Emak sambil terisak.
“Enggak apa-apa, Mak. Emak jangan menangis, nanti Latif jadi ikut sedih,” kata Latif dengan pelan.
“Asalamualaikum …” Tibatiba ada yang mengucapkan salam dari luar rumah.
“Waalaikumsalam,” jawab Latif segera membuka pintu. Ternyata Bu Luhur yang anaknya belajar mengaji bersama Latif.
“Mas Latif, Ibu ada titipan sepatu. Semoga ukurannya sesuai ya,” kata Bu Luhur sambil menyerahkan sebuah bungkusan.
“Maaf, Ibu harus segera pulang karena ada tamu,” kata Bu Luhur sambil bergegas pergi tanpa menunggu jawaban Latif.
“Siapa tamunya, Nak? Itu bungkusan apa?” tanya Emak saat Latif menghampirinya.
“Bu Luhur, Mak, mengantarkan sepatu untuk Latif,” jawab Latif dengan terbata-bata.
“Masyaallah, ahamdulillah, Allah memberikan pertolongan-Nya dengan jalan yang tidak disangka-sangka, Nak,” ucap Emak sambil berlinang air mata. ***